
Seorang
teman marah ketika saya membangunkannya dari tidur siangnya. “Gara-gara
dibangunin, saya gagal dapat uang dua ratus ribu,” katanya. “Bagaimana bisa?”
tanya saya. “Ya, hampir saja saya menerima dua lembar ratusan ribu jika saja
kamu tak membangunkan saya,” tambahnya. “Sudahlah, bangun dari mimpimu itu.
Kamu bisa mendapatkan jauh lebih banyak dari dua lembar jika tak sedang
bermimpi,” segera saya menariknya keluar dari kamar untuk mengajaknya berjalan
mencari pekerjaan.
Fase
bermimpi itu pernah bersama kami lewati, ketika rasa malas kerap menggelayuti
otak kami yang berpikir meraih sukses itu amat mudah. Mungkin kami terlalu
banyak...